
Lo pernah nonton pemain yang kayaknya bisa main di semua posisi dan tetap keren? Itu Reo Hatate. Dia bisa main gelandang tengah, gelandang kiri, bek kiri, kadang bisa nyerang, kadang bisa ngatur tempo. Dan semua itu dia lakuin dengan gaya main yang efisien, kalem, dan rapi banget.
Di Celtic, dia langsung meledak. Di Liga Champions, dia tetap tenang lawan tim gede. Di timnas Jepang, dia bersaing ketat sama gelandang kelas atas kayak Kamada dan Morita. Intinya, Reo Hatate itu bukan cuma pelengkap, dia adalah otak taktik dengan kaki yang nurut banget sama otak itu.
Awal Karier: Lulusan Kampus Tapi Main Kayak Master
Reo Hatate lahir 21 November 1997 di Suzuka, Jepang. Gak kayak banyak pemain muda lain yang buru-buru jadi pro, Hatate ambil jalur akademik dulu. Dia kuliah di Juntendo University, dan tetap main bola di level kompetitif.
Jalur ini sebenarnya umum di Jepang. Tapi Hatate beda karena dia langsung dominan, bahkan saat belum jadi pemain profesional. Dia gabung Kawasaki Frontale—klub paling taktis di J-League—dan dari situ, dia berkembang pesat.
Kawasaki Frontale: Dibentuk di Klub Paling Rapi Jepang
Di Kawasaki, Hatate belajar main di:
- Bek kiri
- Gelandang serang
- Sayap kiri
- Dan kadang juga gelandang tengah
Coach Kawasaki sadar satu hal: Hatate terlalu pintar buat dibatasi satu posisi.
Dengan sistem permainan mereka yang cair, Hatate tumbuh jadi pemain yang:
- Punya visi passing tajam
- Gak gampang kehilangan bola
- Jago ngatur tempo
- Dan punya tendangan jarak jauh yang sering jadi senjata
Dia bantu Kawasaki juara J-League dan langsung dapet reputasi gelandang paling fleksibel dan efisien di Jepang.
Celtic: Gak Butuh Adaptasi Lama, Langsung Gacor
Tahun 2022, Reo Hatate gabung Celtic FC bareng beberapa pemain Jepang lain (Kyogo, Maeda, Ideguchi). Tapi dari semua itu, Hatate mungkin yang paling komplit secara teknis.
Debutnya? Langsung meledak. Di pertandingan awal lawan Rangers, dia nyetak dua gol dan satu assist. Gelandang lain butuh waktu adaptasi. Hatate langsung jadi playmaker.
Pelatih saat itu, Ange Postecoglou, bilang:
“Dia pemain yang bisa jalani tiga peran dalam satu pertandingan.”
Di Celtic, Hatate main sebagai:
- Gelandang tengah
- Double pivot
- Kadang lebih maju jadi box-to-box
Pergerakannya selalu aktif, passing-nya penuh niat, dan dia punya tendangan jarak jauh yang brutal.
Gaya Main: Kombinasi Playmaker + Engine Room
Apa yang bikin Reo Hatate beda dari gelandang Asia lain?
- Decision-making cepet banget
- Umpan-umpannya punya tujuan: bukan asal buang, tapi ngancam
- Selalu muncul di tempat yang bikin lawan gak nyaman
- Bisa bertahan, bisa nyerang
- Gak takut ngadu fisik di liga keras kayak Skotlandia
Dia bisa jadi playmaker, bisa jadi tukang press, bisa jadi pemecah kebuntuan. Istilahnya: Hatate adalah “Swiss Army Knife”-nya lini tengah.
Dan bonusnya? Dia juga punya teknik menembak yang bersih. Gol-golnya banyak yang dari luar kotak penalti, first-time, dan gak butuh banyak backlift.
Di Liga Champions: Tetap Tahan Kepala Saat Lawan Monster
Musim 2022–23, Hatate main bareng Celtic di Liga Champions. Lawan-lawan mereka?
- Real Madrid
- Shakhtar Donetsk
- RB Leipzig
Gila gak? Tapi Hatate tetap tampil tenang, gak demam panggung. Bahkan di laga lawan Madrid, dia sempat hampir nyetak gol setelah nutmeg Modric dan passing ke Jota.
Statistiknya nunjukin:
- Akurasi passing tinggi (80%+)
- Pressing aktif
- Jarang buang bola atau panik
Dia main kayak udah biasa tampil di Eropa. Dan pelatih-pelatih lawan pun langsung notice. Banyak klub mulai tanya: “Siapa sih gelandang Jepang ini yang kayak gak punya emosi pas lawan Real Madrid?”
Timnas Jepang: Saingan Berat Tapi Masih Bisa Bikin Masuk
Hatate punya jalan terjal buat dapet tempat tetap di Timnas Jepang. Kenapa?
Karena Jepang lagi punya surplus gelandang keren kayak:
- Daichi Kamada
- Hidemasa Morita
- Wataru Endo
- Ao Tanaka
Tapi pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, mulai sadar: lo gak bisa terus-menerus buang pemain secerdas Hatate.
Meskipun sempat gak dipanggil ke Piala Dunia 2022 (keputusan yang bikin fans Celtic ngamuk total), Hatate belakangan ini mulai dapat menit dan peran. Kalau performa konsisten, gak heran kalau dia jadi starter di Piala Asia atau Piala Dunia berikutnya.
Kepribadian: Pendiam Tapi Fokus
Di luar lapangan, Hatate itu bukan selebriti. Dia:
- Jarang muncul di media
- Gak bikin sensasi
- Fokus ke sepak bola dan keluarga
Tapi di dalam lapangan, dia berubah total. Lo bisa lihat intensitas dia, gesturnya ke rekan tim, bahkan kadang marah-marah kalau tempo permainan gak sesuai.
Dia bukan pemain flashy, tapi lo bisa lihat api kompetisi di dalam dirinya.
Rumor Transfer: Apakah Siap ke Liga Besar?
Dengan performa top di Liga Champions dan dominasi bareng Celtic, banyak klub mulai kepo. Beberapa rumor menyebut:
- Brighton
- Marseille
- Dortmund
Tertarik ambil dia. Tapi Hatate masih tenang. Dia perpanjang kontrak di Celtic tahun 2023 karena merasa masih bisa belajar dan berkembang di situ.
Tapi banyak yang yakin: kalau Hatate pindah ke liga besar, dia bakal langsung adaptasi. Gaya mainnya cocok buat Premier League, Bundesliga, atau bahkan Serie A.
Kelebihan:
- Visioner
- Serbaguna (multi-posisi)
- Passing akurat
- Disiplin taktis
- Finishing dari luar kotak
Kekurangan:
- Kadang overthink saat transisi cepat
- Belum sering tampil full 90 menit musim penuh
- Masih perlu jam terbang level internasional
Tapi buat ukuran pemain Asia yang baru pindah ke Eropa 1–2 musim lalu, perkembangannya luar biasa.
Penutup: Reo Hatate – Gelandang 3-in-1 yang Gak Perlu Banyak Bicara Buat Bikin Dampak
Reo Hatate adalah bukti bahwa Jepang terus produksi pemain teknikal, cerdas, dan adaptable. Tapi Hatate beda. Dia bukan cuma bisa “ikut alur” – dia bisa ngatur alur. Dia punya gaya yang tenang, tapi produktif. Sering diem, tapi bikin lawan kelabakan.
Dia adalah pemain yang bikin lo nonton ulang pertandingan bukan karena highlight gol, tapi karena pengen lihat cara dia gerak, passing, dan ngatur tim.
Dan buat fans Celtic, Hatate bukan cuma pemain asing. Dia adalah roh dari lini tengah yang bikin mereka bisa main modern di panggung Eropa.